
Dalam beberapa tahun terakhir, mortar thinset perekat ubin berbahan dasar semen lebih umum digunakan, sementara yang lain termasuk lateks, resin epoksi, dll. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis perekat ubinkarakteristik utamanya, cara memilih perekat yang tepat untuk proyek Anda, dan kesalahan umum yang harus dihindari.
I. Jenis Perekat Ubin
Tidak semua perekat diciptakan sama. Performanya bergantung pada komposisi, kekuatan ikatan, dan kesesuaian untuk lingkungan tertentu. Berikut ini adalah rincian jenis yang paling umum:
1. Perekat Ubin Berbasis Semen
(1) Perekat Ubin Tipe 1 - Kinerja Standar
Perekat C1 adalah perekat berbasis semen dasar yang memberikan kekuatan dan kinerja ikatan standar.
Untuk lingkungan dengan tekanan rendah seperti memasang ubin pada dinding dan lantai di area kering.
Paling cocok untuk ubin berukuran kecil hingga sedang.
(2) Perekat tipe 2
Perekat C2 memberikan kekuatan dan fleksibilitas ikatan yang lebih baik.
Cocok untuk lingkungan yang menantang seperti area dengan kelembapan tinggi, lantai berpemanas, dan ubin berformat besar.
Polimer yang dimodifikasi untuk meningkatkan daya rekat dan ketahanan terhadap deformasi.
Ideal untuk area dengan lalu lintas tinggi dan area yang mengalami ekspansi dan kontraksi termal.

2. Perekat Ubin yang Sudah Dicampur
Perekat ubin premixed adalah perekat ubin yang sudah dicampur dan siap digunakan, membuatnya nyaman untuk proyek DIY dan instalasi skala kecil.
Jenis perekat ini terutama digunakan untuk ubin dinding dan ubin yang lebih kecil.
Perekat ini paling cocok untuk area dengan kelembapan rendah, karena cenderung memiliki ketahanan air yang lebih rendah daripada perekat berbasis semen.
Mereka tidak memerlukan pencampuran, memastikan kualitas perekat yang konsisten dan mengurangi risiko kesalahan pencampuran.
3. Perekat Ubin Epoksi
Perekat epoksi menawarkan kekuatan ikatan dan ketahanan kimia tertinggi.
Mereka cocok untuk kondisi ekstrem, seperti lingkungan industri, kolam renang, dan dapur komersial.
Perekat epoksi sangat tahan terhadap kelembapan, bahan kimia, dan fluktuasi suhu.
Mereka memerlukan pencampuran dan aplikasi yang tepat, yang pada umumnya membuatnya lebih cocok untuk penggunaan profesional.
II. Memilih Jenis Perekat Ubin yang Tepat
Memilih jenis perekat yang tepat tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis ubin, permukaan, dan kondisi lingkungan. Berikut adalah pertimbangan utama untuk membantu Anda memilih perekat ubin yang tepat:
1. Jenis Ubin
Untuk ubin keramik, perekat C1 biasanya cukup memadai.
Untuk ubin format besar atau ubin keramik, perekat C2 direkomendasikan karena memiliki kekuatan ikatan yang lebih tinggi.
Namun, untuk ubin kaca atau mosaik, gunakan perekat epoksi untuk daya rekat yang lebih baik dan ketahanan terhadap bahan kimia.
2. Kondisi Permukaan
Gunakan perekat C2 pada permukaan yang menantang seperti lantai yang dipanaskan, area dengan kelembapan tinggi, atau substrat yang tidak rata.
Perekat siap pakai cocok untuk permukaan yang halus dan bersih seperti drywall atau papan semen.
3. Lingkungan
Untuk aplikasi di luar ruangan atau area basah seperti kamar mandi dan dapur, disarankan menggunakan lem C2 atau lem epoksi.
Untuk area dalam ruangan yang kering, lem C1 atau lem siap pakai biasanya cukup memadai.
4. Cara Mendaftar
Perekat berbasis semen membutuhkan waktu pencampuran dan pengawetan yang tepat.
Perekat yang sudah dicampur sebelumnya menyederhanakan prosesnya, sehingga ideal untuk pemasangan yang cepat.
Perekat epoksi membutuhkan penanganan yang hati-hati dan pencampuran yang tepat untuk mencapai hasil terbaik.

III. Cara menghindari kesalahan umum pada perekat ubin
1. Pastikan permukaannya bersih, kering, dan bebas dari debu, minyak, dan kotoran.
Permukaan yang kasar harus diratakan dan permukaan penyerap harus disiapkan sebelum mengaplikasikan perekat.
2. Rasio pencampuran yang salah
Perekat berbasis semen membutuhkan rasio air dan bubuk yang tepat.
Menambahkan terlalu banyak air akan melemahkan ikatan, sementara menambahkan terlalu sedikit air akan membuatnya sulit untuk menyebar.
3. Menerapkan terlalu banyak atau terlalu sedikit
Penggunaan perekat yang terlalu banyak akan menyebabkan pemasangan ubin tidak merata dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengering.
Perekat yang terlalu sedikit akan mengurangi kekuatan ikatan dan dapat menyebabkan ubin rontok seiring berjalannya waktu.
4. Tidak menggunakan sekop dengan ukuran yang benar
Gunakan sekop berlekuk yang sesuai dengan ukuran ubin.
Ubin yang lebih besar membutuhkan ukuran takik yang lebih besar untuk memastikan cakupan penuh dan ikatan yang tepat.
5. Pengawetan yang tidak tepat
Perekat berbasis semen membutuhkan waktu pengeringan yang cukup untuk mengembangkan kekuatan penuh.
Hindari lalu lintas pejalan kaki atau kelembapan selama proses pengawetan.
IV. Ringkasan
Perekat berbasis semen (C1/C2), premixed, dan epoksi masing-masing memiliki kegunaan uniknya sendiri, mulai dari splashback hunian hingga lantai industri. Saat memilih perekat, selalu prioritaskan bahan ubin, lingkungan, dan kondisi substrat. Dengan menghindari kesalahan umum seperti pencampuran yang tidak tepat atau persiapan permukaan yang buruk, Anda dapat memastikan hasil akhir yang tahan lama dan profesional.